Liputan6.com, New York - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang santer diumumkan belakangan ini ternyata bukan isapan jempol belaka. Presiden Joko Widodo akhirnya benar-benar menaikkan harga BBM dan langsung mengundang perhatian dunia.
Kenaikan harga BBM ini diumumkan Jokowi di Istana Merdeka, Senin (17/11/2014) malam. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.
Diberitakan Reuters, Selasa (18/11/2014), langkah pemerintah Jokowi tersebut diprediksi dapat menghemat pengeluaran negara hingga lebih dari US$ 8 miliar atau Rp 97,23 triliun tahun depan. (kurs: Rp 12.153/US$)
Selama ini, harga BBM di Indonesia menjadi salah satu yang termurah di dunia. Dengan menaikan harga BBM, Jokowi dianggap serius melakukan reformasi dalam struktur perekonomian Indonesia.
Melansir Strait Times, kenaikan harga BBM sebesar hampir 31 persen tersebut juga disebut sebagai sinyal bahwa pemerintah baru benar-benar memegang komitmennya. Kenaikkan harga BBM memang dianggap perlu mengingat subsidi BBM membuat pemerintah menanggung beban anggaran hingga RP Rp 250 triliun tahun ini.
Jika tidak segera dipangkas, beban subsidi BBM akan meningkat hingga Rp 290 triliun tahun depan.
Protes menentang kenaikkan harga BBM yang telah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Awal pekan ini, ratusan masyarakat turun ke jalan dan sempat memblokir jalan di Bogor serta beberapa buruh melancarkan aksi protes di Jakarta.
Kenaikan harga BBM ini diumumkan Jokowi di Istana Merdeka, Senin (17/11/2014) malam. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.
Diberitakan Reuters, Selasa (18/11/2014), langkah pemerintah Jokowi tersebut diprediksi dapat menghemat pengeluaran negara hingga lebih dari US$ 8 miliar atau Rp 97,23 triliun tahun depan. (kurs: Rp 12.153/US$)
Selama ini, harga BBM di Indonesia menjadi salah satu yang termurah di dunia. Dengan menaikan harga BBM, Jokowi dianggap serius melakukan reformasi dalam struktur perekonomian Indonesia.
Melansir Strait Times, kenaikan harga BBM sebesar hampir 31 persen tersebut juga disebut sebagai sinyal bahwa pemerintah baru benar-benar memegang komitmennya. Kenaikkan harga BBM memang dianggap perlu mengingat subsidi BBM membuat pemerintah menanggung beban anggaran hingga RP Rp 250 triliun tahun ini.
Jika tidak segera dipangkas, beban subsidi BBM akan meningkat hingga Rp 290 triliun tahun depan.
Protes menentang kenaikkan harga BBM yang telah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Awal pekan ini, ratusan masyarakat turun ke jalan dan sempat memblokir jalan di Bogor serta beberapa buruh melancarkan aksi protes di Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar